SUPRAPTO, S.Pd., M.Pd.

Penulis Buku: Belajar SET-SET WET dari NEGERI TIRAI BAMBU, adalah Seorang GURU BIOLOGI di SMAN 1 KEDUNGPRING, KAB. LAMONGAN, PROVINSI JAWA TIMUR 62272...

Selengkapnya
Navigasi Web
Mari Persiapkan Psikologis Anak untuk Memasuki Sekolah (H.129)
Sumber: Webinar LabSchool Unesa

Mari Persiapkan Psikologis Anak untuk Memasuki Sekolah (H.129)

Mari Persiapkan Psikologis Anak untuk Memasuki Sekolah

#TantanganMenulis365HdiGurusiana (H.129)

Oleh: Suprapto, M.Pd.

Guru Biologi SMAN 1 kedungpring, Kab. Lamongan

Jum’at, 22 Mei 2020

Semangat pagi Ibu/Bapak di hari Jum’at berkah, 22 Mei 2020. Insyaa Allah sebentar lagi memasuki tahun pelajaran 2020/2021. Bagi Ibu/Bapak yang mempunyai anak usia sekolah, apakah sudah mempersiapkan psikologis anak? Alhamdulillah, saya berkesempatan belajar melalui acara Webinar LabSchool Unesa yang diadakan pada hari selasa, 19 Mei 2020. Kesempatan kali ini saya akan mengulas materi dari narasumber yang ketiga yaitu Ibu Dr. Diana Rahmasari, M.Si., Psikolog. Beliau adalah Ketua Jurusan Psikologi, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Surabaya. Beliau mengangkat tema: “Menyiapkan Psikologis Anak untuk Siap Memasuki Sekolah”.

1. Stressor Memasuki Sekolah.

Keberhasilan adaptasi anak sangat tergantung pada: 1) Dukungan Orang Tua (beda jenjang sekolah: beda bentuk dukungan), 2) Kematangan anak bersekolah (kognitif-sosio-emosi), 3) Tipe Kepribadian Anak, 4) Pengetahuan anak tentang sekolah yang dituju. Adaptasi tersebut meliputi: lingkungan baru, teman baru, guru baru, dan kebiasaan yang baru.

2. Ciri Anak yang Mengalami Kecemasan-Stres-Depresi.

1) Rasa cemas yang dirasakan anak terbawa sampai tidur.

2) Rasa cemas yang dirasakan berlebihan dan dalam waktu yang tidak teratur selalu menceritakan masalah yang membekas seperti trauma atau ketakutan tersendiri.

3) Sulit fokus pada kegiatan dan sering mengalami keringat dingin sering mengalami tegang pada otot dan sering mual.

4) Sering mengalami mimpi buruk (mengigau, berteriak, susah tidur/insomnia).

5) Merupakan salah satu ciri paling umum yang muncul ketika anak sedang mengalami stres. buntutnya, anak malas atau menolak ketika disuruh tidur karena tidak ingin mengalami mimpi buruk. Jika begini, orang tua sebaiknya menemani anak sambil tertidur sembari membacakan dongeng agar tidurnya menyenangkan.

6) Sulit konsenstrasi merupakan ciri anak sedang memiliki masalah.

Biasanya, sulit konsentrasi yang terjadi sekolah berhubungan dengan tuntutan dan prestasi anak di sekolah. Bisa saja anak sulit konsentrasi karena orang tua selalu membandingkan anak dengan teman lainnya. Atasi masalah ini dengan beri pujian serta motivasi optimis.

7) Perilaku agresif: memukul, menendang, marah atau tantrum merupakan ciri perilaku agresif yang muncul karena anak stres. biasanya perilaku agresif terjadi ketika anak tidak mendapatkan apa yang ia mau. Jika anak mengalami masalah ini, segera cari sumber stresnya. jangan sampai perilaku agresif anak membuatnya jadi bully yang malah merugikan diri sendiri.

8) Stres juga bisa menyebabkan anak sering merasa gelisah, yang menyebabkan anak cenderung ngompol saat tidur. ketika ini terjadi, jangan memarahinya. Ganti saja kasur atau seprei anak dengan yang baru dan tanyakan apa yang sedang ia pikirkan atau takutkan.

9) Susah makan.

10) Sembelit atau konstipasi.

11) Suka melamun.

12) Insomnia.

13) Kehilangan nafsu makan.

14) Baper, perasaan tertekan, sedih mendalam, mudah tersinggung.

15) Bad Thinking, Negatif Thinking.

16) Tidak bersemangat menjalani aktivitas sehari-hari.

17) Ide – perilaku bunuh diri.

3. Peran Orang Tua Mendukung Anak untuk Flourishing (Bahagia-Percaya Diri-Sukses).

1) Personal strengths: the inner compass that guides our choices.

2) Emotional wellbeing: creating a positive balance. Emotional wellbeing can be described as: having the energy and enthusiasm for life and the self-control and motivation to pursue worthwhile goals.

3) Positive communication: building trust and fulfilling relationships.

4) Learning strengths: developing learning habits to motivate get results.

5) Resilience: how to avoid roadblocks and bounce back from setbacks

Bagaimana Membangun kekuatan personal pada anak?

1) Membantu anak mengenal diri (Who Am I nya), kekuatan dan kelebihannya, siapakah aku (sampai 18 tahun), untuk apa aku hidup ( mau menjadi apa, mimpi, cita-cita), bagaimana cara aku hidup penting mengambil keputusan, memecahkan masalah, dan kemampuan manajemen stres.

2) Membangun kesejahteraan emosional, membentuk kecerdasan emosi pada anak membangun emosi positif pada anak.

Ada 5 (lima hal yang akan diingat anak dari kita sebagai orang tua:

1) Moment dimana kita membuat anak merasa terancam dan moment dimana kita membuat anak merasa nyaman.

2) Moment dimana kita memberikan perhatian penuh

3) Cara orang tua berinteraksi dengan pasangannya

4) Ucapan orang tua yang bernada menguatkan atau mengkritik

5) Cara orang tua marah dan mengelola stres

Kelima hal tersebut akan berdampak pada pembentukan emosi yang positif atau negative pada anak.

3) Positive Communication: Building Trust And Fulfilling Relationships.

Kembangkan komunikasi positif, efektif dengan anak sesuai tahap usia. Penghargaan pada anak. There Are Three Core Elements Of Positive Communication Which Are Essential To Building Good Relationships:

1. The Eight Positive Communication Principles, Which Boost Rapport And Trust.

2. Appreciative attention which aim to boost confident through positive praise and feedback

3. Encouraging communication in particular An approach called active and aonstructive responding, which ensures a sincere and appreciative response.

Hargai pribadinya, tegur perilakunya ketika anak berbuat kesalahan. “Ah anak bandel, tidak bisa di untung, kecil-kecil sudah mencuri”.

“Anak yang hebat seperti kamu tidak seharusnya melakukan perbuatan Itu”.

a) Jadilah pendengar yang baik saat anak berbicara atau bercerita.

b) Kenali dan pahami perilaku (bahasa tubuh) anak.

c) Dengarkan ungkapan perasaan anak

d) Gunakan kata-kata motivasi “ayo”, “bagus”, “mari” hindari kata “jangan”, “tidak boleh”. Misalnya ketika anak mencoret-coret tembok katakan “Nak, coret-coretnya di kertas atau papan tulis ini ya”.

e) Mengajak dengan kata yang positif dan melarang dengan alasan yang dipahami anak.

f) Gunakan kata-kata yang benar dan jelas ketika berbicara dengan anak. jangan mengikuti ucapan anak yang belum jelas misalnya mobil menjadi obin.

g) Tataplah anak dengan kasih sayang ketika berbicara.

h) Gunakan ekspresi wajah atau bahasa tubuh yang sesuai agar anak bisa lebih mudah memahami.

i) Panggil anak dengan sapaan yang baik. (Hindari kata-kata mencela, memberi julukan, menyalahkan, membandingkan, atau merendahkan anak).

4) Learning strengths developing learning habits to motivate and get results. Membangun goal setting anak sejak dini, membangun mimpi.

Contoh:

Bismillahirrohmanirrohim

Keinginan Salwa Tahun 2020:

Mbah ti dan mbah kung terus sehat panjang umur selamat dan bahagia. Aku bisa haji sekeluarga. Keluargaku selalu sehat wal’afiat di segala tempat dan rajin sholat dan taat kepada Allah SWT dan sabar semua. Aku menang dapat juara sebagai anak berprestasi atau teladan di sekolah tahun ini.

Bunda selalu mempunyai uang banyak. Keluargaku dan keluarga besar Ayah Bunda selalu sehat, penuh rezeki, berkah, halal, aman, selamat dunia dan akhirat. Aamiin.

5) Building Resiliensi.

Mengajari cara mengatasi stres, coping terhadap masalah. Sekolah yang resilien merupakan kapasitas dan eksistensi individu untuk bertahan dalam menghadapi atau mengatasi hambatan berupa kondisi lingkungan yang berisiko. Bertahan dengan melakukan adaptasi secara positif melalui penguatan faktor-faktor pelindung. Kapasitas dan eksistensi individu ditunjukkan dengan hasil positif (positive or good outcomes) berupa adanya ciri resilien sebagai kekuatan personal resiliensi dalam diri individu. Kekuatan personal resiliensi memiliki kategori kompetensi sosial, pemecahan masalah, kemandirian, dan fokus pada tujuan (Benard, 2004).

1. Dukungan Orang Tua untuk Membangun Kesiapan Sekolah pada Anak (Cinta Sekolah).

Keberhasilan adaptasi terhadap stressor memasuki sekolah baru:

1) dukungan orang tua (beda jenjang sekolah: beda bentuk dukungan)

2) kematangan anak bersekolah (kognitif-sosio-emosi).

3) tipe kepribadian anak

4) pengetahuan anak tentang sekolah yang dituju.

Sesuai jenjang sekolah:

a) Meningkatkan dukungan emosional (perhatian, kehangatan, kasih sayang) untuk memperkuat emosional well being (rasa aman, percaya diri, dan kemandirian).

b) Komunikasi (menjelaskan pentingnya sekolah, kelebihan sekolah, dan kondisi sekolah).

c) Meningkatkan motivasi anak bersekolah.

d) Memperkenalkan lingkungan sekolah.

Selamat menunaikan ibadah puasa dan ibadah lainnya di bulan Ramadhan 1441 H. Semoga Allah SWT senantiasa mencurahkan rahmat, taufik, dan hidayah-Nya kepada kita, selalu meridloi setiap nafas, gerak dan langkah kita, dan ilmu yang kita peroleh semakin barokah. Tetap semangat, mari kita ikhtiar dan doa bersama di hari Jum’at berkah (hari ke-29 Ramadhan), semoga pandemi COVID-19 segera tuntas. Aamiin Yaa Robbal ‘Aalamiin.

Lamongan, 22 Mei 2020 M / 29 Ramadhan 1441 H

#TantanganMenulis365HdiGurusiana (H.129)

#MenulisBagianDisiplinWaktu

Blog: Supraptobio.gurusiana.id

Email: [email protected]

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Waaah....ternyata banyak sekali yang harus dipahami ya Pak... Terima kasih artikelnya

22 May
Balas

Alhamdulillah, dapat SKSSnya dari Senior Gurusianer. Sami-sami, bu Riful. Wassalamu'alaikum.

22 May

Waaah....ternyata banyak sekali yang harus dipahami ya Pak... Terima kasih artikelnya

22 May
Balas

Mantap

22 May
Balas

Terima kasih Bu Harini atas SKSSnya. Wassalamu'alaikum.

22 May



search

New Post