“The New Normal” pada Era dan Pasca Pandemi COVID-19

#TantanganMenulis365HdiGurusiana (H.136)

Oleh: Suprapto, M.Pd.

Guru Biologi SMAN 1 kedungpring, Kab. Lamongan

Jum’at, 29 Mei 2020

Semangat pagi Ibu/Bapak di hari Jum’at berkah, 6 Syawal 1441 H. Alhamdulillaahi Robbil ‘Aalamiin. Allahumma Sholli ‘Alaa Sayyidina Muhammad. Alhamdulillah, pada hari Jum’at berkah ini, saya berkesempatan mengikuti dua kali webinar yang diadakan oleh LP3M UNESA. Menjamurnya kegiatan webinar, saya manfaatkan untuk belajar, mengupdate informasi dan pengetahuan. Peserta webinar luar biasa banyaknya. Yang tergabung di grup telegram 4.259 peserta, yang dapat mengikuti langsung melalui zoom sebanyak 500 peserta, sedangkan peserta lain menyimak melalui streaming youtube. Sebelum acara dimulai sampai awal acara, saya dapat mengikuti langsung melalui zoom, namun akhirnya terpental keluar. Sabar, inilah resiko webinar. Jika sinyak kurang mantap (4G), resiko terpental dari room zoom.

LP3M Unesa is inviting you to a scheduled Zoom meeting.Topic: Webinar Manajemen Sekolah "The New Normal" Pada Era dan Pasca Pandemi Covid-19. Time: May 29, 2020 08:00 AM Jakarta. Join Zoom Meeting: https://zoom.us/j/7570432284?pwd=MXhTRTJ0QnNTR3gvajJsVlZsalBjUT09.

Acara webinar dipandu oleh host atau pembawa acara, yaitu: Ibu Prima Vidya Asteria. Acara di buka oleh Rektor Universitas Negeri Surabaya yaitu Bapak Prof. Dr. Nurhasan, M.Kes. Beliau mengharapkan melalui webinar ini, dapat memberikan pencerahan dan pemahaman yang benar kepada lembaga pendidikan baik kepala sekolah, guru, dan semua yang berkepentingan dalam dunia pendidikan. Setelah acara dibuka, dilanjutkan dengan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya dan Mars UNESA.

Kesempatan hari ini, saya akan menguraikan materi yang disampaikan oleh narasumber pertama, yaitu:

1. Ibu Prof. Dr. Nunuk Suryani, M.Pd. (Kepala Lembaga Pengembangan dan Pemberdayaan Kepala Sekolah dan Pengawas Sekolah / LPPKS KEMDIKBUD, 2018-Sekarang, Ketua Lembaga Pengembangan dan Penjaminan Mutu Pendidikan (LPPMP) UNS, 2019 sampai sekarang.

Beliau mengambil tema: “New Normal”, Pengelolaan Pembelajaran pada Era dan Pasca Pandemi COVID-19.

1) LATAR BELAKANG

a) Semakin meluasnya penyebaran wabah Corona Virus Diseases 2019 (Covid-19) di Indonesia bahkan di seluruh dunia yang belum dapat dipastikan kapan akan berakhir;

b) Pandemi covid-19 telah menyebabkan krisis yang sangat mendalam bagi rakyat Indonesia, baik krisis kesehatan, psikologis, sosial, dan ekonomi;

c) Pemerintah telah menetapkan aturan pembatasan sosial (Sosial Distancing) untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19;

d) UU No. 6 Tahun 2018 tentang Kekarantinaan Kesehatan yang kemudian dipertegas dengan PP No. 21Tahun 2020 dan Permenkes No. 9 tahun 2020 tentang Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB);

e) Dengan diberlakukannya PSBB maka proses kegiatan belajar mengajar di sekolah tidak dapat dilaksanakan sebagaimana mestinya;

f) Salah satu solusi agar hak anak untuk mendapatkan Pendidikan dapat terpenuhi, dengan melakukan pembelajaran daring (online learning/ online class room);

g) Ditemui banyak kendala dalam melaksanakan proses pembelajaran melalui moda daring dalam berbagai aspek, diantaranya ketersediaan infrastruktur, keterbatasan kompetensi siswa dan guru dalam penguasaan teknologi informasi, serta relasi orang tua dalam proses Belajar Dari Rumah (BDR).

Kebijakan Kemdikbud dalam Penanganan COVID-19

1. Surat Edaran Nomor 2 tahun 2020 tentang pencegahan dan penanganan COVID-19 di Lingkungan Kemendikbud;

2. Surat Edaran Nomor 3 tahun 2020 sebagai langkah pencegahan Covid-19 pada satuan pendidikan;

3. Surat Edaran Nomor 4 tahun 2020 tentang pelaksanaan kebijakan pendidikan dalam masa darurat penyebaran COVID-19;

Berkenaan dengan penyebaran Corona Virus Disease (Covid- 19) yang semakin meningkat maka kesehatan lahir dan batin siswa, guru, kepala sekolah dan seluruh warga sekolah menjadi pertimbangan utama dalam pelaksanaan kebijakan pendidikan:

1. UN Tahun 2020 dibatalkan,

2. Proses Belajar dari Rumah DENGAN DARING, pada pendidikan kecakapan hidup antara lain mengenai pandemi Covid- 19,

3. Dilaksanakan ujian sekolah dengan ketentuan tertentu,

4. Ketentuan tentang kenaikan kelas,

5. Ketentuan tentang Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB),

6. Dana Bantuan Operasional Sekolah atau Bantuan Operasional Pendidikan dapat digunakan untuk pengadaan barang sesuai kebutuhan sekolah termasuk untuk membiayai keperluan dalam pencegahan pandemi Covid-19 seperti penyediaan alat kebersihan, hand sanitizer, desinfectant, dan masker bagi warga sekolah serta untuk membiayai pembelajaran daring/jarak jauh.

2) THE NEW NORMAL ERA

Istilah yang digunakan dalam berbagai keadaan lain untuk menyiratkan bahwa sesuatu yang tidak biasa atau belum pernah dilakukan sebelumnya. telah menjadi biasa. New normal bukanlah istilah baru, Istilah new normal muncul lebih dari dua decade yang lalu, saat setelah krisis keuangan tahun 2007-2008 dan kemudian setelah resesi global pada tahun 2008-2012.

Indikator New Normal Saat Pandemi (WHO)

1) Tidak menambah penularan atau memperluas penularan atau semaksimalnya mengurangi penularan.

2) Menggunakan indikator sistem kesehatan yakni seberapa tinggi adaptasi dan kapasitas dari sistem kesehatan bisa merespons untuk pelayanan COVID-19.

3) Surveilans yakni cara menguji seseorang atau sekelompok kerumunan apakah dia berpotensi memiliki COVID-19 atau tidak sehingga dilakukan tes masif.

Panduan new normal dari Kemenkes untuk mencegah penularan COVID-19 ditempat kerja

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menerbitkan Keputusan Menteri Kesehatan nomor HK.01.07/MENKES/328/2020 tentang Panduan Pencegahan dan Pengendalian COVID19 di Tempat Kerja Perkantoran dan Industri dalam Mendukung Keberlangsungan Usaha pada situasi pandemi

3) BAGAIMANA STRATEGI SURVIVAL?

4) PENGELOLAAN PEMBELAJARAN di ERA dan PASCA PANDEMI COVID-19

Education 4.0 berbagai cara untuk mengintegrasikan teknologi di era Industrial Revolution 4.0 baik secara fisik maupun tidak ke dalam pembelajaran. “Bisakah kita melakukan?” dalam masa dan pasca pandemi dilakukan dengan:

1) memanfaatkan teknologi digital, open sources contents dan global classroom dalam penerapan pembelajaran sepanjang hayat (lifelong learning),

2) flexible education system, dan

3) personalized learning, untuk memainkan peran yang lebih baik di tengah-tengah masyarakat.

4) adaptasi dari sebuah kondisi yang semua orang “terpaksa” melakukannya dengan blended learning yang ideal.

Syarat Blended learning yang berkualitas (Langkah awal bagi sekolah/kampus saat menyusun e-learning dalam menerapkan Blended Learning guna mewujudkan Education 4.0 yang akan menjadi New Normal di era Industrial Revolution 4.0 pasca pandemi Covid-19):

1) Dosen/guru dan mahasiswa/siswa harus meningkatkan keterampilan internet dan literasi computer.

2) Menentukan kembali capaian pembelajaran(tujuan pembelajaran) yaitu : penjajaran konstruktif (constructive aligment) ulang terhadap keselarasan tiga komponen Outcome Based Education (OBE), yakni (1) capaian pembelajaran, (2) aktivitas pembelajaran, dan (3) metode asesmen yang telah disusun dalam Rencana Pembelajaran Semester (RPS)/RPP

3) Dosen/guru harus menjamin kesiapan (readiness) materi pembelajaran dengan perspektif Belajar mandiri dalam format digital sedemikian rupa sehingga peserta didik mudah memahami materi pembelajaran, terutama jika diberikan secara luring

4) Tentukan durasi setiap unit pembelajaran

5) Asesmen dalam bentuk kuis dan tugas mandiri harus siap

6) Kampus/sekolah harus mempersiapkan infrastruktur dan bandwidth yang cukup

5) KESIMPULAN

1) Hak peserta didik untuk mendapatkan Pendidikan yang layak harus tetap dapat dipenuhi selama masa darurat Covid-19.

2) Pandemi Covid-19, jangan menjadi kendala bagi tenaga pendidik untuk tetap melaksanakan tugasnya

3) Tenaga pendidikan di tengah pandemi harus siap melakukan lompatan untuk melakukan transformasi pembelajaran menjadi pembelajaran daring bagi semua peserta didik.

4) Tenaga pendidikan harus dapat belajar dengan cepat serta mampu beradaptasi pada kondisi yang berubah secara cepat, sehingga mampu menularkan semangat beradapatasi pada perubahan, mahasiswa, dan orangtua secara cepat dan akurat.

5) Berbagai moda daring yang disediakan oleh Kemendikbud atau yang tersedia secara gratis dan bebas dapat digunakan Tenaga pendidikan dalam melaksanakan pembelajaran masa pandemic COVID-19 maupun pasca pandemi.

6) Seluruh sivitas akademika (ekosistem sekolah) harus bersiap memasuki new normal era dengan melakukan terobosan dan transformasi.

Tetap semangat, mari kita ikhtiar dan doa bersama di awal Syawal ini, semoga pandemi COVID-19 segera tuntas. Aamiin Yaa Robbal ‘Aalamiin.

Lamongan, 29 Mei 2020 M / 6 Syawal 1441 H

#TantanganMenulis365HdiGurusiana (H.136)

#MenulisBagianDisiplinWaktu

Blog: Supraptobio.gurusiana.id

Email: [email protected]